Batuk, pada dasarnya bukanlah sebuah penyakit. Batuk sebenarnya merupakan bentuk mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena rangsangan tertentu, seperti lendir, asap, Debu, ataupun makanan.
Batuk umumnya disebabkan oleh infeksi di saluran pernapasan bagian atas yang merupakan gejala flu. Sering pula gangguan cuaca, seperti hujan, udara dingin, angin atau debu yang dapat memicu munculnya batuk biasa atau batuk ringan( tussis).
Untuk mengatasi batuk saya telah menyediakan 4 jenis ramuan herbal yang semuanya Insya Allah memiliki khasiat yang efektif untuk mengatasi masalah batuk supaya cepat mereda dan sembuh.
Gejala atau ciri dari batuk.
- Batuk-batuk.
- Banyak mengeluarkan air ludah.
- Pusing.
Ada banyak alternatif pilihan resep ramuan obat herbal sehingga saya kumpulkan ada empat jenis ramuan obat herbal tradisional yang bisa anda pilih untuk digunakan sebagai obat batuk alami. Dengan bahan-bahan yang beragam mulai dari seledri, kemudahan penggunaan bawang hingga jeruk nipis. Mari kita simak satu persatu dari total 4 resep herbal obat batuk alami ini.
Resep pengobatan batuk nomor 1.
Bahan yang disiapkan:
- Seledri.
- Madu.
- Air.
Cara pembuatan obat batuk herbal.
- Cuci hingga bersih 30 gram sudah tidak segar dan potong potong kecil-kecil seperlunya.
- Rebus potongan-potongan seledri tersebut dengan 3 gelas air dalam periuk tanah atau panci enamel dengan menggunakan semburan api kecil.
- Angkat rebusan Setelah mendidih dan air rebusan tersisa 1 gelas.
- Tiriskan dan saring untuk mendapatkan air rebusannya.
- Tambahkan madu secukupnya.
- Aduk-aduk hingga rata tercampur.
- Ramuan obat batuk herbal sudah siap digunakan.
Cara konsumsi obat untuk batuk.
- Jadikan ramuan untuk dua kali minum.
- Minum ramuan 2 kali sehari, dengan waktu pagi dan sore hari.
- Minumlah secara teratur supaya batuk cepat reda.
Ramuan herbal obat batuk nomor 2.
Bahan yang disiapkan:
- Bawang merah.
- Bunga belimbing.
- Daun inggu.
- Daun saga.
- Daun sendok.
- Kayu manis.
- Kencur.
- Pegagan.
- Temu giring.
- Madu.
- Air.
Cara membuat ramuan obat batuk:
- Cuci dan potong-potong seperlunya: 2 butir bawang merah, 25 Kuntum bunga belimbing, seperempat genggam daun inggu, seperempat genggam daun saga, 1/4 genggam daun sendok, satu jari kulit kayu manis, satu jari rimpang kencur, 1/4 Pegagan dan 1 jari rimpang temu giring.
- Rebus semua bahan dengan 5 gelas air dalam periuk tanah atau panci enamel menggunakan api kecil.
- Angkat rebusan Setelah mendidih dan air rebusan tersisa 2 seperempat nya.
- Sharing untuk mendapatkan air rebusan
- Tambahkan madu secukupnya sebagai pemanis alami.
- Aduk-aduk hingga rata tercampur dan kemudian dinginkan.
- Ramuan obat batuk siap dikonsumsi.
Prosedur pengobatan.
- Minum ramuan 3 kali sehari, pagi, siang atau sore, dan malam hari, bahasa Inggris sing 3/4 gelas setiap kali minum.
- Minum secara rutin supaya batuk cepat reda.
Ramuan resep pengobatan batuk nomor 3.
Bahan yang disiapkan.
- Jeruk nipis.
- Pace atau mengkudu.
- Kapur sirih.
- Air panas.
Cara membuat ramuan obat batuk.
- Batang jeruk nipis dan buah apa aja yang telah masak. Beras kedua bahan tersebut dan masukkan ke dalam wadah.
- Tambahkan 2 gelas air panas.
- Tambahkan kapur sirih sebanyak 1 sendok teh.
- Aduk-aduk hingga rata dan kemudian disaring.
- Resep ramuan obat batuk siap untuk diminum.
Cara mengkonsumsinya.
- Minum ramuan 3 kali sehari, pagi, siang atau sore, dan malam hari.
- Minumlah tanpa jeda selama 3 hari berturut-turut.
Resep pengobatan batuk nomor 4.
Bahan yang disiapkan:
- Kencur.
- Air.
- Garam.
Cara pembuatan obat.
- 10 kencur diparut.
- Tambahkan air sebanyak 1 sendok makan pada parutan kencur untuk kemudian diperas.
- Ramuan obat herbal batuk siap untuk diminum.
Dosis konsumsi
- Minum perasan kencur dengan tambahan sedikit garam 3 kali sehari, yaitu pagi, siang atau sore dan malam hari.
- Ulangi beberapa kali sampai mendapatkan efek penyembuhan.
Uraian perihal tanaman obat berkhasiat.
Daun inggu.
Inggu adalah tumbuhan berupa pohon berbatang basah dengan tinggi dapat mencapai satu setengah meter.
Daunnya bersirip ganjil, berwarna hijau kebiru-biruan, dan berbau tidak sedap. Bentuk daun bulat telur hingga segitiga, Ibu biasanya tumbuh liar di ladang-ladang. Bigo termasuk anggota famili rutaceae. Daun inggu dapat dijadikan obat.
Nama daerah adalah: daun inggu dan Godhong Minggu.
Kandungan kimia daun inggu: asam emodin, limonene, metilnonylketon, rutin, sineol, dan vitamin C. Pada kulit biji mengandung kabosa-ginine dan skimmianine.
Daun sendok.
Daun cendana adalah tumbuhan berbatang basah, berakar serabut, dengan tinggi dapat mencapai 80 cm. Helai daun menyerupai telinga rusak atau kancil dengan tangkai panjang, berwarna coklat kemerah-merahan atau kuning agak keabu-abuan.
Daun sendok termasuk suku atau Familia plantaginaceae.
Nama daerah di antaranya: kuping Menjangan, Ki urat, ceuli uncal, otot-ototan sangkabuwah, sangkuwah, sambung otot, Sari Pandak, dan torongat.
Kandungan kimia daun sendok: lendir dengan asam D-galakturonat, auk ubin (glikosida), inertin, emulsin (enzima), vitamin C, minyak lemak, alkaloida, tanin dan asam sitrat.
Buah pace.
Buah pace atau mengkudu adalah tanaman buah berbatang kecil dengan diameter batang sekitar 10 cm dan tinggi dapat mencapai 10 meter. Batang kulitnya mengandung zat warna merah yang biasa digunakan untuk membatik.
Daunnya berbentuk bulat telur hingga berbentuk elips, tebal mengkilap dengan ujung meruncing dan tepi tepi rata, berwarna hijau hingga hijau tua.
Buahnya berbentuk bulat hingga bulat telur atau lonjong berwarna putih keruh atau putih kekuning-kuningan dengan permukaan berbenjol benjol, berbiji banyak. Daging buah yang telah matang mengandung banyak air dan berbau agak masam.
Buah pace termasuk suku atau Familia rabiaceae.
Nama daerah buah pace adalah: cangkudu, mengkudu, kemudu, kudu, pace, mekudu, dan bengkulu.
Kandungan kimia buah pace: Metil asetil ester, asam kapril, Mourinho diol, soranyi diol, morindin, morindin.
Tanaman daun saga.
Saga adalah tanaman perdu merambat, berdaun majemuk menyirip ganjil dan agak manis rasanya. Bunganya berbentuk kupu-kupu dalam tandan berwarna ungu muda atau merah, sedangkan polongnya berbentuk lonjong berisi tiga hingga enam biji yang keras serta lihat berwarna merah mengkilap dengan bercak-bercak warna hitam.
Saga termasuk suku atau Familia leguminosae.
Nama daerah dari daun saga adalah:Thaga, Saga, kenderi, saga biji, saga areng, saga cai, saga telik, saga manis, ghaksaghakan lakek, piling piling, nando, rumaja, piti, mayu.
Kandungan kimia daun saga: Biji saga mengandung abrin, abrulin, glukosida, hae-moglutinin, pokmen, zat racun toksalbumin. Daun saga mengandung gliserin.
Sumber :
Buku Penyembuh 101 Penyakit, Handriani Kristianti , Halaman 24-31, Cetakan Citra Pustaka